Card image cap

Workshop Pengolahan Sampah Mandiri Di Taman Pintar

Yogyakarta, 13 Mei 2019 – Masih dalam program Taman Pintar Integrated Eco Management, Taman Pintar menyelenggarakan ‘Workshop Pengolahan Sampah’ untuk karyawan dengan narasumber dari Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (PIAT UGM) dan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Yogyakarta. Workshop ini bertujuan untuk membekali karyawan dengan pengetahuan komprehensif tentang teknik teknik pengolahan sampah, yang nantinya akan diterapkan di zona pengolahan sampah mandiri di Taman Pintar.

Pada sesi pertama, peserta diajak untuk mengenal metode pengolahan dengan BSF atau lalat tentara hitam. Lalat jenis ini berbeda dengan lalat pada umumnya, lalat ini bersih karena tidak memakan sisa makanan manusia. Pada proses pengolahan sampah, maggot atau larva dari lalat ini yang digunakan untuk menguraikan sampah organik. Larva BSF sangat rakus dalam masa pertumbuhannya, sebanyak 80% dari sampah yang diberikan akan habis dimakan sedangkan 20% sisanya dapat digunakan untuk pupuk kompos. Larva ini selanjutnya dapat dijadikan pakan ternak atau dikembangbiakan menjadi lalat untuk bertelur kembali. Selanjutnya peserta ditunjukkan bentuk fisik dari fase-fase lalat dan cara pengolahannya di area budidaya lalat hitam yang terletak di sisi Barat gedung utama.

Pengolahan sampah organik dengan biopori dan komposter komunal selanjutnya dipaparkan oleh Dr. Iswanto dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta pada sesi berikutnya. Pengomposan adalah pengolahan sampah organik menjadi kompos atau pupuk padat dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme pengurai yaitu bakteri, jamur, serangga, dan sebagainya. Salah satu caranya adalah dengan biopori untuk lahan terbatas dan komposter komunal untuk pengomposan secara kelompok. Pupuk kompos dapat dipanen dari lubang biopori setelah 15-30 hari dan 2-3 bulan untuk komposter komunal.